Menurut WHO tahun 2011,Anemia defisiensi besi merupakan masalah umum
dan luas dalam bidang gangguan gizi di dunia. Prevalensi anemia defisiensi besi masih
tergolong tinggi sekitar dua miliar atau 30% lebih dari populasi manusia di dunia yang
terdiri dari anak-anak, wanita menyusui, wanita usia subur, dan wanita hamil. Anemia
gizi adalah rendahnya kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena
kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Untuk
penanggulangan masalah ini telah dilakukan intervensi dengan distribusi tablet Fe.
Tujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan umur terhadap kejadian anemia pada
ibu hamil di Puskesmas Lisu Kabupaten Barru dalam kategori tahu dan tidak tahu dan
berdasarkan umur <20->35 tahun pada ibu hamil Jenis penelitian ini menggunakan
deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober sampai November 2020.
Populasi sebanyak 804 orang ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas Lisu Kabupaten barru dan sampel sebanyak 40 orang. Pengambilan
sampel dengan Aksidental Sampling, instrument penelitian dengan kuesioner. Variabel
yang digunakan adalah Umur dan Pengetahuan Ibu hamil. Analisa data dengan skala
guttman. Hasil penelitian menunjukkan penyebab anemia pada kehamilan berdasarkan
umur dan tingkat pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Lisu pada kategori tahu
sebanyak 25 responden (62.5%) dan kategori tidak tahu sebanyak 15 reponden
(37.5%). Sedangkan dilihat berdasarkan umur terdapat 6 responden (15%) yang
berusia <20 dan >35 dan 34 responden (85%) yang berusia 20-35 tahun. Kesimpulan:
ada hubungan anatar umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dan tidak ada
hubungan pengetahuan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil, ini dipegaruhi
beberapa factor salah satunya adalah karakteristik setiap responden, ini menunjukkan
adanya keberhasilan program pemerintah