Latar Belakang: Diabetes adalah salah satu penyakit paling umum disebabkan oleh gangguan metabolisme. Jumlah penderita penyakit DM setiap tahunnya semakin meningkat. Salah satu masalah yang terjadi adalah rendahnya self efficacy terkait perawatan kaki untuk mencegah luka kaki diabetik. Oleh karena itu, diperlukan tindakan untuk meningkatkan self efficacy terkait perawatan kaki sehingga tidak muncul salah satu komplikasi yang paling sering terjadi yaitu luka kaki dibetik.
Metode : Desain Penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan jenis desain penelitian pre test and post with control Group, dimana jumlah sampel 32 responden. Penelitian ini menggunakan uji wilcoxon. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner self efficacy.
Hasil : penelitian ini didapat hasil dengan nilai ρ value adalah 0,000 yang berarti < 0,05 sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh metode blended learning terhadap self efficacy perawatan kaki untuk mencegah luka kaki diabetik pada penderita DM tipe 2
Kesimpulan : upaya pemberian edukasi melalui penerapan metode blended learning akan meningkatkan self efficacy perawatan kaki untuk mencegah luka kaki diabetik pada pendrita DM tipe 2. penelitian ini memberi infomasi bagi tenaga kesehatan (perawat), diharapkan agar menambah informasi atau literature sebagai khususnya mengenai self efficacy penderita DM tipe 2 dalam merawat kaki.