ASI esklusif adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa makanan dan
minuman pendamping. Susu formula merupakan produk olahan susu yang
dibuat oleh bidang industri untuk keperluan gizi bayi. Regurgitasi adalah suatu
peristiwa yang sering dialami oleh bayi yaitu keluarnya kembali sebagian kecil
isi lambung beberapa saat setelah makan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI esklusif dan
susu formua dengan frekuensi regurgitasi pada bayi 0 - 6 bulan di puskesmas
kapasa makassar. Jenis penelitian eksperiment kuantitatif dengan
menggunakan rancangan pra eksperiment, dengan desain penelitian posttest
only design (one shot case study). Populasi adalah semua ibu yang memiliki
bayi yang mendapatkan ASI esklusif dan susu formula di puskesmas kapasa
makassar yang berjumlah 16 orang, dan dikali 2 menjadi 32, dan dibagi menjadi
2 kelompok yaitu 16 kelompok untuk ASI esklusif yang suda diberi perlakuan
dan 16 kelompok susu formula yang suda diberi perlakuan. Menggunakan
teknik purposive sampling.
Hasil penelitian didapatkan dari 16 responden bayi yang mendapatkan ASI
esklusif dan mengalami frekuensi regurgitasi normal 12 orang (75,0%) dan
yang tidak mengalami 4 orang (25,0%). Dan 16 responden bayi yang
mendapatkan susu formula dan mengalami frekuensi regurgitasi normal 10
orang (62,5%), dan yang tidak mengalami 6 orang (37,5%).
Hasil analisa data menggunakan uji alternative mann whitney yaitu
ditemukan nilai p = 0,030 dan nilai p = 0,000 pada frekuensi regurgitasi bayi
yang mendapatkan ASI esklusif. Dan nilai p = 0,000 dan nilai p = 0,040 pada
frekuensi regurgitasi bayi yang mendapatkan susu formula. Ada pengaruh
pemberian ASI esklusif dan susu formula dengan frekuensi regurgitasi pada
bayi 0 - 6 bulan di puskesmas kapasa makassar. Disarankan kepada tenagah
kesehatan agar dapat memberikan informasi dan edukasih kepada ibu tentang
pentingnya melakukan teknik posisi menyusui dan teknik menyendawa yang
baik dan benar sehinnga dapat mengurangi terjadinya regurgitasi pada bayi.