Kontrasepsi merupakan metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan, yang berupa alat atau obat yang kondom, suntikan, dan implan. Kontrasepsi dibuat mewujudkan keluarga kecil bahagia sebagai media kontrol bagi suami istri dalam mengatur jarak kelahiran.

Salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah dengan meningkatkan pelaksanaan program KB. Konseling yang baik dapat menentukan pilihan kontrasepsi yang tepat sesuai kebutuhan akseptor dan dapat meningkatkan keberhasilan program KB.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap pemilihan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur (PUS) di Puskesmas Cendrawasih Makassar tahun 2016. Desain penelitian menggunakan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua PUS yang datang ke poli KIA Puskesmas Cendrawasih Makassar sebanyak 73 orang. Sampel sebanyak 42 orang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling memiliki pengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi pada pasangan usia subur (PUS). Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p = 0,032 < α (0,05) yang berarti ada hubungan signifikan antara konseling dan pemilihan alat kontrasepsi.

Kesimpulan penelitian ini adalah konseling merupakan bagian penting dalam membantu pasangan usia subur memilih alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai kebutuhan. Dengan konseling yang baik, akseptor dapat memahami manfaat, efek samping, dan cara penggunaan alat kontrasepsi sehingga dapat meningkatkan keberhasilan program KB.