Latar Belakang:
Inisiasi Menyusu Dini adalah proses bounding attachment dalam satu jam setelah lahir di mana bayi diletakkan di dada ibu dengan kontak kulit langsung (skin to skin) agar bayi dapat mencari puting ibu (the breast crawl) sehingga suhu tubuh bayi dapat mengalami perubahan.

Metode:
Penelitian ini menggunakan metode Pre Experiment dan dirancang dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian diambil dari semua ibu kala III persalinan dan bayi baru lahir yang memenuhi kriteria inklusi yang dilaksanakan di Puskesmas Tolo’ dengan jumlah 33 responden.

Hasil:
Dari hasil analisis univariat didapatkan sebelum intervensi pada sebagian besar ibu memiliki paritas rendah sebanyak 28 responden (84,8%) dan usia dalam tinggi sebanyak 5 responden (15,2%). Berdasarkan data rerata responden, sebagian besar responden (87,9%) memiliki paritas rendah 29 responden (87,9%) dan sebagian kecil responden memiliki paritas tinggi (12,1%).
Berdasarkan seluruh usia kehamilan responden, urutan tingkat pendidikan responden mayoritas adalah SD (6,1%), SMP (27,3%), SMA (57,6%), dan terbanyak adalah PT (9,1%).

Diketahui bahwa sebelum diberikan intervensi didapatkan nilai median 35,5 dan nilai minimum-maksimum adalah 36,5. Sedangkan setelah diberikan intervensi nilai median 37,4. Didapatkan hasil statistik Uji Wilcoxon dari posttest–pretest = 0,000 (p < 0,05) artinya ada perbedaan yang bermakna pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap perubahan suhu tubuh bayi baru lahir.

Kesimpulan:
Terdapat pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap perubahan suhu tubuh bayi baru lahir. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan masalah inisiasi menyusu dini terhadap perubahan suhu tubuh bayi baru lahir.